Fenomena Penampakan Sinar
Putih Diatas Ka’bah
Beberapa
tahun lalu sekitar tahun 2008 telah terjadi suatu fenomena yang mengejutkan
masyarakat Indonesia dan khususnya umat Islam fenomena tersebut adalah
penampakan sebuah sinar putih terang diatas ka’bah. Fenomena tersebut diabadikan
memalui sebuah video. Video tersebut di unggah ke situs Youtube. Ini lah sample
gambar yang di dapat.
Awalna, pemilik kamera hanya menyorot gambar
seorang pria, namun di belakang pria tersebut muncul semacam sinar putih yang
melayang di langit. Saat diperbesar, siluet putih ini tampak menuju ke arah
Ka’bah. Tidak hanya itu, ada beberapa potongan gambar yang memperlihatkan sosok
berputar di sekitar Masjidil Haram dan selanjutnya turun di atas Ka’bah.
Pemilik video menduga ini adalah wajah seorang malaikat
yang turun ke jemaat shalat di sekitar Ka'bah. Hal ini juga di dukung oleh
seorang ulama Al-Azhar yang mengatakan, dia menduga bahwa kadang-kadang
malaikat bisa berwujud dalam bentuk manusia, karena tidak mungkin bisa melihat
rupa mereka yang asli.
Ia mengatakan lagi bahwa video menampakan pemandangan di
langit atas Masjidil Haram di Mekah menunjukkan suatu cahaya yang jatuh pada
jamaah, dan kemudian kembali lagi. Dalam gerak lambat, nampak suatu lingkaran
cahaya putih jatuh dari langit. Dalam mengomentari video ini, Abdel Muti
Bayoumi, anggota Akademi Riset Al-Azhar mengingkari bahwa ini adalah malaikat,
karena sesungguhnya para malaikat tidak bisa di lihat.
Namun orang hanya bisa melihat apa yang cahaya dalam diri
mereka sendiri, dan karena malaikat tidak bisa difoto. Bayoumi mengatakan kepada
situs ABC Net, bahwa ada perbedaan antara para malaikat disebutkan dalam Quran
dan Sunnah.
Para malaikat mempunyai misi yang berbeda-beda. Ada malaikat
yang turun ke hati manusia untuk mengisi ketenangan, ada yang turun untuk
membantu manusia yang sedang kesulitan, ada juga malaikat bertugas menulis
perbuatan baik dan buruk, dan lain-lain, kata Bayoumi lagi.
Siluet putih tampak berputar di langit dan
turun di atas Ka’bah. Setelah Video
‘malaikat’ turun di atas Ka’bah itu di unggah di YouTube selanjutnya menjadi pembicaraan di Facebook dan media
informasi lainya, seperti televisi dan Koran.
Sebelum fenomena ini muncul ke permukaan atau
khalayak publik, memang telah banyak terjadi hal-hal yang dianggap diluar
normal dan kejadian-kejadian seperti itu banyak yang diabadikan baik melalui
foto ataupun video. Karen zaman yang semakin modern dan teknologi semakin
berkembang, hal-hal seperti ini yang diabadikan atau diambil melalui sebuah
alat elektronik seperti kamera foto, handphone, atau handycam dapatlah dianalisa
kebenaran dari sebuah foto atau video yang didapat dengan banyak berbagai cara.
Tentunya cara-cara tersebut sangat erat hubungannya dengan komputerisasi dengan
menggunakan program-program tertentu dengan dibantu para pakar yang dapat
menjelaskan langkah-langkah untuk mendapatkan kebenaran fenomena tersebut yaitu
para pakar TI ( Teknologi dan Informasi) dan pakar yang berkaitan dengan hal
semacam ini.
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, Apakah
fenomena penampakan siluet atau sinar putih di Masjidil Harom/di atas Ka’bah
itu benar adanya? Apakah hanyalah sebuah rekayasa seseorang yang hanya ingin
mendapat kepopuleran melalui sebuah berita / fenomena yang dianggap langka dan
diluar normal atau kebiasaan pad umumnya?.
Inilah menjadi tugas kita semua untuk mencari kebenaran. Karena hal
seperti ini dapat berdampak buruk atau baik bagi masyarakat khususnya umat
Islam.
Sebelum menganalisa, saya ingin menjelaskan
beberapa hal terkait tentang fenemona ini. Seperti yang di sebutkan di atas,
bahwa orang yang merekam video tersebut mengungkapakan bahwa penampakan
tersebut adalah Malaikat.
Menurut bahasa “malaikah” bentuk jama’ dari
“malak”. Konon ia berasal dari kata “alukah” (risalah), dan ada yang menyatakan
“la aka” (mengutus), dan ada pula yang berpendapat selain dari keduanya. Adapun
menurut istilah, ia adalah salah satu jenis makhluk Allah yang Ia ciptakan
khusus untuk taat dan beribadah kepad-Nya serta mengerjakan semua
tugas-tugas-Nya. Sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya dalam Surah
Al-Anbiya’ : 19 – 20 yang artinya :
“Dan kepunyaann-Nya lah segala yang di langit dan di bumi dan
malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya
dan tiada (pula) mereka letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada
henti-hentinya”.Dan dalam Surah Al-Anbiya’ : 26 – 27 yang artinya :
“Dan mereka berkata, ‘Tiada yang Maha Pemurah
telah mengambil (mempunyai) anak’, Mahasuci Allah. Sebenarnya
(malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tiada
mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya”.
Sifat-sifat
malaikat :
1. Selalu taat terhadap perintah
Allah SWT.
2. Tidak pernah ingkar terhadap
perintah Allah SWT.
3. Dapat berubah wujud, baik
manusia, tumbuhan, benda-benda dll.
Walapun
malaikat biasa berubah wujud dengan kehendak Allah swt, tetapi Malaikat tidak
dapat dilihat dengan kasat mata pada mata manusia normal, apalagi dalam bentuk atau
rupa asli Malaikat itu sendiri. Hanya manusia-manusia tertentu yang diizinkan
atau dengan kehendak Allah SWT yang dapat melihat wujud asli Malaikat.
Contohnya, para Nabi dan Rasul seperti Nabi Muhammad saw, beliau diiizinkan
Allah swt dapat Malikat Jiblis dalam wujud aslinya, hingga beliau merasa amat
ketakutan.
Sejatinya setiap manusia sudah memiliki dua
malaikat pendamping semenjak dilahirkan di dunia. Bisakah kita merasakan
kehadiran mereka di dekat kita? Tidak bisa hanya saja kita bisa melihat dan merasakan
sendiri hasil kerja dari malaikat2 pelindung tersebut, sebagai contoh, saat
kita tidur. Lazimnya manusia pada saat tidur tentulah dalam keadaan tidak
sadarkan diri, padahal tubuh manusia selama masih hidup dan bernafas, tentunya
akn mengeluarkan aroma2 tubuh entah itu dari keringat ataupun air liur.
Pada saat tidur seharusnya aroma2 tersebut dapat
mengundang serangga2 seperti semut yang sangat peka terhadap indera penciuman
itu mengerubuti kita. Masuk ke rongga2 mulut telinga maupun hidung. Tapi nyatanya
kita tidak seperti itu. Kita tetap merasa nyaman disaat tidur tanpa kemasukan
lalat atupun semut apalagi cacing tanah. Siapa lagi kalau bukan malaikat
pelindung kita yang bekerja setiap saat melindungi tubuh kita dari serangan
binatang2 kecil tadi.
Berbeda halnya jika kita sudah meninggal. Tubuh
kita akan dengan mudah di
kerumuti semut, serangga bahkan cacing tanah. Hingga
habis mereka memakan tubuh kita. Itu karena tugas malaikat pelindung kita telah
selesai menjaga tubuh kita seiring dengan lepasnya roh kita dari dalam jasad
atau tubuh. Selanjutnya tugas malaikat tersebut adalah menjaga roh kita yang
akan di hisab seluruh amal dan dosa2nya selama hidup di dunia.
Misteri ini dijawab di dalam suatu riwayat (au kama
qala al-nabi), bahwa salah satu fungsi malaikat pendamping setiap manusia ialah
mengusir dan memelihara serangga agar tidak mengerumuni tubuh manusia yang
masih hidup. Begitu orang sudah meninggal maka malaikat dan jin yang
senantiasa mendampinginya langsung meninggalkannya, maka semut dan serangga,
termasuk bakteri jinak di dalam tubuh setiap orang memperebutkan jasad orang
itu.
Rombongan Ashhabul Kafi, sebagaimana dikisahkan
dalam QS Al-Kafi, yang tidur lebih dari 300 tahun di Gua Kahfi badan mereka
tetap utuh dan sehat. Mereka tidak diganggu oleh cacing tanah, semut, dan
serangga lainnya. Ini semua membuktikan firman Allah bahwa setiap orang minimal
dikawal oleh dua malaikat. Warna yalfidhu qaulan illa ladaihi Raqibun Atidun
(belum terucap sebuah perkataan maka sudah dicatat oleh malaikat Raqib dan
Atid). Malaikat tercipta dari cahaya sehingga tidak bisa dilihat
dengan kornea mata biasa.
Malaikat hanya bisa dilihat selama malaikat itu
menghendaki dirinya untuk dilihat oleh manusia. Manusia yang berpotensi melihat
malaikat tentulah bukan manusia sembarangan. Namun bukan hanya Nabi yang dapat
menyaksikan malaikat, seperti Nabi Muhammad SAW sering menyaksikan langsung
Jibril membawakan wahyu Alloh SWT kepadanya, tetapi manusia biasa juga bisa,
seperti Sayyidatina Aisyah, satu-satunya istri Nabi yang pernah menyaksikan
Jibril secara langsung sebagaimana diriwayatkan dalam hadis riwayat Bukhari.
Sebuah riwayat yang dikutip Imam Al-Gazali dalam l/iya-nya, “seandainya
bukan karena dosa yang melumuri batin manusia maka niscaya akan menyaksikan
malaikat berkeliaran di angkasa. Dalam beberapa riwayat lain, malaikat juga
bisa menjelmakan diri seperti apa yang dikehendakinya, termasuk menyerupakan
diri dengan manusia biasa, seperti kisah delapan malaikat yang menyamar sebagai
pemuda ganteng dan menjadi tamu Nabi Luth, yang kemudian menjadi penyebab
malapetaka umat Luth, karena mereka memperebutkan pemuda-pemuda tampan
tersebut.Nabi Sulaiman bersahabat dengan malaikat, di samping jin binatang, burung, dan ikan. Malaikat bisa memberikan bantuan dan perlindungan kepada manusia, khususnya manusia yang memiliki kualitas spiritual tertentu. Malaikat berbeda fungsinya dengan jin atau setan terhadap manusia. Malaikat selalu bersikap positif terhadap manusia, sedangkan jin pada umumnya mengambil jarak berhadap-hadapan dengan manusia, terutama jin kafir dan iblis. Justru malaikat selalu mendoakan atau ikut mengaminkan doa manusia yang sedang bermunajat dengan Tuhannya.
Persahabatan dengan malaikat, seseorang tidak perlu
melakukan berbagai riyadhah atau amalan-amalan tertentu, seperti halnya jika
seseorang berusaha untuk melakukan persahabatan dengan jin. Cukup manusia
melakukan penghambaan diri sebaik-baiknya dengan ikhlas kepada Allah maka
otomatis para malaikat di sekitar manusia dengan sendirinya akan respek terhadapnya.
Sebaliknya jika yang bersangkutan menjauhi Tuhan dalam bentuk melakukan
maksiat, maka malaikat merasa sangat sedih. (Nasaruddin Umar)
Nah dengan demikian jelaslah bagi kita bahwa sebenarnya malaikat itu tidak
bisa sembarangan menampakan diri, apalagi sampai tak sengaja terekam melalui
photo ataupun video. Malaikat hanya bisa terlihat oleh orang2 yang memang
dikehendaki oleh malaikat tersebut supaya bisa melihatnya. Jadi kesimpulanya
video penampakan malaikat di ka’bah itu tidaklah benar menurut saya.
Bila di simpulkan dan dianalisa dari segi agama, seperti apa
yang dikatakan di atas bahwa penampakan tersebut adalah malaikat, pernyataan
tersebut adalah salah. Malaikat hanya dapat dilihat dalam wujud lain, itu pun
tentu dapat diketahui oleh manusia. Sangat mustahil manusia manusia biasa dapat
melihat malaikat dlam wujud aslinya. Apalagi pada diambil dalam bentuk foto
atau di rekan dalam sebuah video. Nah dengan demikian jelaslah bagi kita
bahwa sebenarnya malaikat itu tidak bisa sembarangan menampakan diri, apalagi
sampai tak sengaja terekam melalui photo ataupun video. Malaikat hanya bisa
terlihat oleh orang2 yang memang dikehendaki oleh malaikat tersebut supaya bisa
melihatnya. Jadi kesimpulanya video penampakan malaikat di ka’bah itu tidaklah
benar menurut saya.
Sekarang
kita analisa dari segi atau sudut pandang teknologi. Penampakan atau fenomena
tersebut diambil melalui sebuah handycam, tetapi beritanya masih simpang siur,
mengapa demikian karena ada beberapa yang menyatakan gambar tersebut diambil
dengan sebuah camera digital dalam bentuk foto lalu di jadikan ke dalam sebuah
video. Dibawah ini saya menyadikan berapa komentar mengenai fenomena tersebut.
Jakarta – Video penampakan ‘malaikat’ turun di
Ka’bah sedang jadi topik hangat di Facebook. Video ini telah diupload warga
Australia setahun lalu. Video YouTube ini diunggah oleh seseorang dengan nama
akun richilayla satu tahun yang lalu. Video itu kini jadi pembicaraan hangat di
Facebook.
Pada akun tersebut
menunjukkan bahwa richilayla berusia 27 tahun dan berdomisili di Australia.
Pada gambar tertulis tanggal pengambilan yaitu pada 10/11/2008 pukul 08.51
waktu setempat. Pada halaman profil richilayla terdapat beberapa komentar
mengenai unggahan videonya tersebut.
“Kok saya bisa melihat foto dalam foto?”
ujar linajamal2 di mana pada video tersebut terlihat menampilkan foto yang di
foto kembali dan dibuat video. “Gambar yang ditunjukkan pada video adalah
gambar di dalam gambar!! Cahaya atau pantulan flashlah yang membuat apa yang
kamu bilang sebagai malaikat! Tolong… mengertilah bahwa hal ini tidak mungkin!”
tegas seseorang dengan nama akun talal707.
Video
yang menampilkan siluet putih di langit Masjidil Haram dan disebut malaikat
turun di Ka’bah dinilai hanya pantulan
dari cahaya kamera. Rekaman video amatir yang diupload di YouTube menunjukkan cahaya
terang turun di atas Ka’bah. Video itu
sangat populer dan menjadi pembicaran wall to wall di Facebook. Namun siluet
cahaya yang terlihat turun di Ka’bah itu dinilai berasal dari refleksi sinar
dari kamera.
“Saat sorotan kamera ke atas, muncul cahaya.
Namun saat mengarah ke bawah, cahaya jadi hilang,” kata seseorang dengan akun
muhdzulhusmi menulis di halaman komentar situs YouTube. Beberapa orang juga menilai
penampakan itu sekadar refleksi cahaya di kamera. “Coba Anda mengarahkan kamera
ke matahari kemudian pindahkan ke arah berbeda. Anda akan menemukan efek
yang sama,” kata seseorang dengan akun tabbaci. Video bernama Malaikat turun di
Ka’bah itu diupload beberapa kali oleh user berbeda. Salah satu upload telah
berhasil menarik 927.073 orang
Komentar
di atas dapat di nyatakan benar, karena memang dalam dunia fotografi
pencahayaaan sangat lah berpengaruh terhadap hasil apa yang didapat. Karakteristik Cahaya Mendefinisikan bagaimana suatu
permukaan dipengaruhi oleh sumber cahaya tertentu.
Kuat
Kuat
·Menciptakan
bayangan kasar
·Menonjolkan tekstur
·Gampang dikontrol dan dibentuk
Lembut
·Menciptakan
bayangan lembut
·Sulit dikontrol
·Ditampilkan melalui rentang tona
Apabila fenomena tersebut berbentuk sebuah video
atau dalam bentuk foto kemudian di jadikan sebuah video , banyak cara editing
yang dapat dilakukan dan banyak pula software(perangkat lunak ) yang mendukung
untuk proses editing (pengubahan) video. Contoh – contoh software (perangkat
lunak) tersebuat diantaranya, Ulead Video Studio, Adobe Premire, Microsoft Movie Maker, Apple iMovie,
Nero Multimedia Suite
Kita ambil contoh bila dalm bentuk
foto dijadikan video langkah-langkah atau prosedurnya sebagai berikut :
Prosedur untuk membuat video dari foto
1. Siapkan beerapa file foto format jpg atau bmp
2. Siapkan lagu mp3 untuk jadi background video clip
Windows movie maker memiliki keterbatasan, tidak dapat mengenali file audio atau lagu mp3 . Agar lagu mp3 dapat disisipkan maka harus dikonversi ke format wav, bisa dilhat panduannya disini konversi mp3 menjadi wav
3. Buka aplikasi windows movie maker
Pilih Import pictures , masukkan gambar atau foto
1. Siapkan beerapa file foto format jpg atau bmp
2. Siapkan lagu mp3 untuk jadi background video clip
Windows movie maker memiliki keterbatasan, tidak dapat mengenali file audio atau lagu mp3 . Agar lagu mp3 dapat disisipkan maka harus dikonversi ke format wav, bisa dilhat panduannya disini konversi mp3 menjadi wav
3. Buka aplikasi windows movie maker
Pilih Import pictures , masukkan gambar atau foto
4.
Di task window pilih gambar macan kemudian Ctrl+A
untuk memilih otomatis semua gambar
Klik kanan kemudian pilih Add to Storyboard
Klik kanan kemudian pilih Add to Storyboard
5.
Tambahkan video effects
Ada beberapa cara
a. secara manual pilih efek yang ada di task window kemudin drag ke story board satu persatu
b. pilih semua gambar yg ada di storyboard (gunakan Ctrl+A untuk memilih otomatis semua gambar)
Klik kanan di video efek yang ada di task window pilih add to storyboard (seperti langkah 4)
Ada beberapa cara
a. secara manual pilih efek yang ada di task window kemudin drag ke story board satu persatu
b. pilih semua gambar yg ada di storyboard (gunakan Ctrl+A untuk memilih otomatis semua gambar)
Klik kanan di video efek yang ada di task window pilih add to storyboard (seperti langkah 4)
6.
Video
transition
Ada beberapa cara
a. secara manual pilih video transisi yang ada di task window kemudian drag ke story board satu persatu
b. pilih semua gambar yg ada di storyboard (gunakan Ctrl+A untuk memilih otomatis semua gambar)
Klik kanan di video transitions yang ada di task window pilih add to storyboard (seperti langkah- langkah no 4)
Ada beberapa cara
a. secara manual pilih video transisi yang ada di task window kemudian drag ke story board satu persatu
b. pilih semua gambar yg ada di storyboard (gunakan Ctrl+A untuk memilih otomatis semua gambar)
Klik kanan di video transitions yang ada di task window pilih add to storyboard (seperti langkah- langkah no 4)
7.
Klik Save to my computer untuk menyimpan file
video clip.
Ikuti saja option defaultnya, Kemudian Next -next hingga finish.
Ikuti saja option defaultnya, Kemudian Next -next hingga finish.
Dari Fenomena tersebut dapat
menimbulkan dampak baik negative(buruk) dan positif(baik).
Dampak Negatif
Masyarakat biasa saja menyakini
bahwa video itu benar, dapak ini berpengaruh terhadap keyakinan atau keimanan.
Mungkin saja ada yang beranggapan bahawa wujud malaikat itu putih, bersinar /
bercahaya, dll. Anggapan tersebut tidak selamanya benar. Berita-berita semacam
ini dapatesahkan masyarakat akan kebenaran yang terjadi.
Dampak
positif
-
Kita dapat menyadari bahwa berita-berita
yang muncul di permuakan publik tidak selamanya benar.
-
Menamabah wawasan kita terhadap
info-info yang sedang beredar
-
Menjadikan masyarakat kritis terhadap
issue yang beredar di publik terutama terhadap berita yang belum jelas akan
kebenarannya
-
Menambah keimanan kepada hal yang ghaib
Iman Kepada Yang
Ghaib
Ghaib adalah kata mashdar yang digunakan untuk setiap sesuatu yang tidak
dapat diindra, baik diketahui maupun tidak. Iman kepada yang ghaib berarti
percaya kepada segala sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh panca indra dan
tidak bisa dicapai oleh akal biasa, akan tetapi ia diketahui oleh wahyu yang
diterima oleh para nabi dan rasul.Iman kepada yang ghaib adalah salah satu sifat dari orang-orang mukmin. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah : 1-3 yang artinya:
“Alif laam miim. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”
Ada dua pendapat tentang makna iman tersebut:
1. Bahwasanya mereka mengimani segala yang ghaib yang tidak bisa dijangkau oleh panca indra (dan akal), yaitu hal-hal yang telah diberitakan tentang Allah SWT dan tentang para rasul-Nya.
2. Bahwasanya mereka beriman kepada Allah di waktu ghaib sebagaimana mereka beriman kepada-Nya di waktu hadir, dan ini berbeda dengan orang-orang munafik.
Kedua makna di atas tidak bertentangan, bahkan keduanya harus pada diri seorang mukmin.
2. Pengaruh Iman Kepada Yang Ghaib Dalam Aqidah Seorang Muslim
Iman kepada yang ghaib mempunyai pengaruh yang besar sekali sehingga terpantul dalam tingkah laku seseorang dan juga dalam jalan hidupnya. Ia merupakan motivator yang sangat kuat untuk melahirkan amal kebajikan dan memberantas kejahatan. Diantaranya adalah.
a. Ikhlas beramal untuk memperoleh pahala dan menghindarkan diri dari siksa di akhirat, bukan menginginkan balasan dunia dan pujian manusia. Sebagaimana Allah memberitahukan tentang para hamba-Nya yang memberikan makanan kepada orang lain padahal mereka sendiri menyukainya dalam firman-Nya dalam Surah Al-Insan : 8-9 yang artinya:
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang-orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberikan makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih”.
b. Kuat, tegas dan tegar dalam pembenaran. Apa yang dijanjikan Allah untuk orang yang beriman menjadikan seseorang teguh dalam menjalankan segala perintah-Nya, menjelaskan yang haq, mengajak kepada yang haq, menjelaskan yang batil dan memeranginya. Jika tidak ada yang membantu maka dia pun kuat karena Allah SWT, terasa mudah baginya kehidupan dunia dan segala penderitaannya, dibandingkan dengan kehidupan akhirat. Allah telah menjelaskan tentang perkataan kekasih-Nya, Ibrahim as kepada kaumnya dalam Surah Al-Anbiya’ : 57-58 yang yang artinya:
“Demi Allah sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya. Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya”.
Sebagaimana Dia menceritakan para ahli sihir Fir’aun ketika beriman, bagaimana mereka meremehkan siksaan Fir’aun atas mereka. Allah berfirman dalam Surah Al-A’raf : 125-126 yang artinya:
“Ahli-ahli sihir itu menjawab; ‘Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali. Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami’. (Mereka berdo’a); ‘Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Nya)’”.
c. Meremehkan bentuk-bentuk penampilan duniawi. Hal ini merupakan pengaruh dari makmurnya hati karena keimanan bahwa dunia beserta kenikmatannya akan lenyap, sedangkan akhirat adalah kehidupan kekal, damai abadi selamanya. Maka tidak masuk akal lebih memilih hal yang fana daripada yang kekal. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ankabut : 64 yang artinya:
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”.
Allah juga mengisahkan istri Fir’aun yang telah meremehkan segala kemewahan dunia yang ada padanya dan meminta agar diselamatkan dari Fir’aun berikut keburukannya, demi untuk menggapai kehidupan akhirat. Demikian itu karena hatinya memancarkan sinar keimanan kepada Allah dan kepada hari akhir. Allah berfirman dalam Surah At-Tahrim : 11 yang artinya:
“Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata; ‘Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah disisi-Mu dalam Surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim’”.
d. Lenyapnya kebencian dan kedengkian. Sesungguhnya usaha mewujudkan keinginan nafsu tanpa melalui jalan yang benar menyebabkan kebencian dan kedengkian antarmanusia. Sedangkan iman kepada yang ghaib, berupa janji-janji Allah dan ancaman-Nya menjadikan seseorang mau mawas diri dan mengoreksi diri sendiri dalam setiap gerak-geriknya demi mendapatkan pahala-Nya dan menjauhi siksa-Nya.
Iman yang benar terhadap adanya pahala menjadikan seseorang bergegas melakukan ihsan kebajikan demi mendapatkan pahala yang kekal, suatu perkara yang menjadikan bersihnya jiwa dan merebaknya kasih sayang di antara individu dan jama’ah. Sebagaimana Allah menceritakan tentang orang-orang yang telah mempraktekkan hal itu dalam firman-Nya dalam Surah Al-Hasyr : 9-10 yang artinya:
“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang-orang Muhjirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo’a; ‘Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang’”.
Itulah sebagian pengaruh iman terhadap yang ghaib. Pengaruh-pengaruh tersebut akan berkurang disebabkan oleh lemahnya iman. Bila pengaruh iman sudah tidak ada maka suatu masyarakat berubah menjadi masyarakat hewani, yang hidup memangsa yang mati, yang kuat menindas yang lemah, ketakutan merajalela, musibah meluas dan merata, kemuliaan hilang dan kehinaan yang naik tahta. Semoga kita dilindungi oleh Allah dari yang demikian.Beriman Kepada AllahYaitu keyakinan yang sesungguhnya bahwa Allah adalah wahid (satu), ahad (esa), fard (sendiri), shamad (tempat bergantung), tidak mengambil shahibah (teman wanita atau istri) juga tidak memiliki walad (seorang anak). Dia adalah pencipta dan pemilik segala sesuatu, tidak ada sekutu dalam kerajaan-Nya. Dialah Al-Khaliq (yang menciptakan), Ar-Raziq (Pemberi Rizki), Al-Mu’thi (Pemberi Anugerah), Al-Mani’ (Yang Menahan Pemberian), Al-Muhyi (Yang Menghidupkan), Al-Mumit (Yang Mematikan) dan yang mengatur segala urusan makhluk-Nya. Dialah yang berhak disembah, bukan yang lain, dengan segala macam ibadah, seperti khudhu’ (tunduk), khusyu’, khasyyah (takut), inabah (taubat), qasd (niat), thalab (memohon), do’a, menyembelih, nadzar dan sebagainya. Termasuk beriman kepada Allah adalah beriman dengan segala apa yang Dia kabarkan dalam kitab suci-Nya atau apa yang diceritakan oleh Rasul-Nya SAW tentang Asma’ dan sifat-sifat-Nya dan bahwasanya Dia tidak sama dengan makhluk-Nya, dan bagi-Nya kesempurnaan mutlak dalam semua hal tersebut, dengan menetapkan tanpa tamtsil (menyerupakan) dan dengan menyucikannya tanpa ta’thil (menghilangkan maknanya) sebagaimana Dia mengabarkan tentang diri-Nya dengan firman-Nya dalam Surah Al-An’am : 101-102 yang artinya: “Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu dan Dia mengetahui segala sesuatu. (Yang memiliki sifat-sifat khusus) demikian itu adalah Allah Rabb kamu, tidak ada sembahan yang haq selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia, dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu”Demikianlah, dan sungguh ayat-ayat serta hadits-hadits yang menunjukkan makna iman dan pencarian iman sangat banyak dan panjang untuk ditulis.
II. Kepercayaan Manusia Tentang Malaikat Sebelum Islam
Wujud malaikat diakui dan tidak diperselisihkan oleh umat manusia sejak dahulu kala. Sebagaimana tidak seorang jahiliyah pun diketahui mengingkarinya, meskipun cara penetapannya berbeda-beda antara pengikut para Nabi dengan yang lainnya.
Orang musyrik menyangka para malaikat itu anak-anak perempuan Allah -Subhanallah (Mahasuci Allah)-. Allah telah membantah mereka dan menjelaskan tentang ketidaktahuan mereka dalam firman-Nya Surah Az-Zukhruf : 19 yang artinya :
“Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggungjawabannya”.
Dan dalam Surah Ash-Shaffat : 150 – 152 yang artinya :
“Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikannya? Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan, ‘Allah beranak’. Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta”.
Beriman Kepada Malaikat
Iman kepada malaikat adalah rukun iman yang kedua. Maksudnya yaitu meyakini secara pasti bahwa Allah SWT mempunyai para malaikat yang diciptakan dari nur, tidak pernah mendurhakai apa yang Allah perintahkan kepada mereka dan mengerjakan setiap yang Allah titahkan kepada mereka.
Dalil-dalil yang mewajibkan beriman kepada malaikat :
1. Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah : 285 yang artinya :
“Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya”.
2. Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah : 177 yang artinya :
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu adalah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi . . .”.
Allah mewajibkan percaya kepada hal-hal tersebut di atas dan mengkafirkan orang-orang yang mengingkarinya. Allah berfirman dalam Surah An-Nisa’ : 136 yang artinya :
” . . . Dan barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”.
3. Sabda Rasulullah SAW ketika menjawab pertanyaan Jibril as tentang iman :
“Yaitu engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari Akhir, dan engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk”. (HR. Muslim, 1/37 dan Al-Bukhari, 1/19-20)
Rasulullah SAW menjadikan iman itu adalah dengan mempercayai semua yang disebut tadi. Sedangkan iman kepada malaikat adalah sebagian dari iman tersebut. Keberadaan malaikat ditetapkan berdasarkan dalil-dalil yang qath’iy (pasti), sehingga mengingkarinya adalah kufur berdasarkan ijma’ umat Islam, karena ingkar kepada mereka berarti menyalahi kebenaran Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Kesimpulan dan saran :
Dari semua apa yang telah dijabarkan diatas, bahwa
fenomena penampakan siluet putih terang yang berputar diatas ka’bah itu dapat
dikatakan 80 % rekayasa. Penampakan yang
terlihat bukan lah malaikat akan tetapi pembiasan cahaya dari lampu di
sekitar Masjidil Haram dan lampu/flash
dari kamera sipengambil gambar. Kabar
berita ini cepat beredar dan menjadi heboh perbincangan masyarakat dikarenakan
dibantu oleh sebuah media informasi yang tanpa ada batasannya yaitu INTERNET
yaitu melalui situs youtube dan jejaring social Facebook. Sebagai pembelajaran
kedepannya apa bila ada suatu berita atau fenomena yang dianggap diluar normal
jangan lah langsung diterima mentah-mentah. Telisik, selidiki dan analisa
terlebih dahulu kebenaran dari berita tersebut.
Sumber :
ucapan terima kasih : Terima kasih
kepada semua sumber atas data yang dapatkan, semoga bermanfat bagi pembaca dan
khususnya saya pribadi. Kritik dan saran kirim via email icayicay.brians@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar