Jumat, 20 Desember 2013

Satu Hari Keliling Indonesia


Cerpen :

            Indonesia adalah Negara yang sangat kaya akan budayanya, alamnya, bahasanya. Walau pun beragam bahasa, budaya, agama, suku dan ras tetapi tetap satu. Sebagaimana semboyan Negara kita Bhineka Tunggal Ika. Ketertarikan akan perbedaan budaya serta kekayaan dan keindahan alam mendorong siapa pun untuk dapat berkeliling Indonesia. Namun, mustahil rasanya berkeliling Indonesia dalam waktu satu hari, walaupun mungkin pasti akan membutuhkan banyak biaya serta persiapan yang harus dilakukan.
            Namum tak usah khawatir akan biaya yang besar untuk keliling Indonesia dalam satu hari. Itu dapat kita lakukan dengan mengunjungi Taman Mini Indonisia Indah (TMII). TMII adalah sebuah tempat yang hadirkan Indonesia dalam bentuk mini. semua budaya, adat dapat kita jumpai dalam satu hari saja.
            Saya beberapa minggu yang lalu mengunjungi TMII, dengan beberapa tujuan diantaranya untuk menlihat beragam budaya yang ada di Indonesia dan untuk hunting foto. saya tidak hanya sendirian, tetapi di temani oleh teman kelompok belajar fotografi, yang rata-rata berdomisili di Depok.  
Ada satu teman kami telah menyediakan 6 model sebagai subjek untuk di foto. 6 model tersebut terdiri dari dua model laki dengan berseragam adat dan budaya Papua, dua model perempuan dengan berseragam adat dan budaya Jawa, serta dua model perempuan dengan berseragam budaya Bali. Karena para model datang terlambat, mau tak mau kami menunggu sekitar 1 jam dan menunggu kembali selama satu jam untuk para model berdandan.
Kami semua sangat antusias ingin mendapatkan gambar yang bagus dari semua model, akan tetapi kami di bagi kelompok terlebih dahulu. kelompok dibagi menjadi tiga kelompok, kelompok pertama untuk mengambil gambar model Papua dengan latar belekang anjungan Papua. Kelopok ke dua untuk mengambil gambar model Jawa dengan latar belakang anjungan rumah adat Jawa Timur, dan saya masuk kelompok ke tiga yaitu untuk mengambil, gambar model Bali, dengan latar belakang anjungan pura Bali. Setelah 30 menit belangsung, ketiga kelompoktersebut saling bergantian model untuk mendapatkan gambar dari semua model.
Tidak  terasa waktu telah siang, 2 jam telah berlalu. Saatnya istirahat dan makan siang, semua teman – teman pecinta fotografi dan para model bersitirahat. Disela-sela istiraht kami saling berbagi cerita atas hasil jepretan foto mereka sambil makan nasi kotak yang disediakan panitia acara. Dari semua model yang ada saya paling senang mengambil gambar model adat Bali.
Setelah beristirahat, kami melanjutkan memotret situasi yang ada menangkap gambar dari keindahan yang tersedia. tujuan dari acara ini adalah untuk membah pengetahuan kita terhadap berbagai macam budaya yang ada di Indonesia selain itu kami memcoba untuk memperkenalkan kepada masyarakat akan kaya dan keidahan budaya Indonesia melalui sebuah foto.
Ini suatu pengalaman yang sangat berkesan bagi saya, salain menyalurkan hobi di bidang fotografi, saya juga mendapat pengetahuan baru bahwa Indonesia kaya akan budaya, adat istiadat, dan suku-suku bangsa. Memang rasanya tak cukup hanya melihat kekayaan budaya Indonesia dengan mengelilingi TMII saja, semoga suatu hari nanti saya dapat mengunjungi ke tempat aslinya. Amin.

Minggu, 15 Desember 2013

Outline Berdasarkan Topik


Berdasarkan Topik
Topik : Tanaman
Tujuan : Untuk mengetahui manfat dari dari setiap tanaman obat keluarga
Tema : Menelusuri Manfaat Obat keluarga (Toga)

I.                    Pengertian tanaman obat
II.                  Bagian dan jenis tanaman obat
2.1  Bagian Akar atau Umbi
a.  Bawang Putih(Garlic/Allium sativum) termasuk dalam Familli Lilyace
b.  Bawang Merah (onion/Allium cepa) termasuk dalam Familli Lilyacea yang berasal dari Asia Tengah.
c.  Bawang Bombay
d. Wortel
e. Lengkuas Merah
f. Bengkuang
g.Temulawak
h. Kencur
I. jahe
2.2 Bagian Daun  
a. Daun Bayam
b. Sedap Malam
c.Kangkung
 d. Kamboja
e. Delima
f. Seledri
2.3 Bagian Buah
a. Mengkudu
b. Jambu Biji
c. Belimbing Waluh
d. Apel
III.                Kesimpulan
IV.                Saran dan Penutup 

Outline Berdasarkan Waktu


Topik : Fotografi
Tema : Perkembangan Kamera dari Masa ke Masa
I.                    Penemu Teori Fotografi
A.      Sebelum Masehi
1.       Teori Aristoteles dan lobnag jarum (pin hole)
B.      Sesuadah Masehi
1.       Teori  Alhazen dan kamera obscura
2.       Pekembembangan Kamera obscura
II.                  Industri Pembuatan Kamera
A.      Pembuatan kamera di wilayah Amerika
1.       Perusahaan Kodak
B.      Pembuatan kamera di wilayah Eropa
1.       Perusahaan Leica
2.       Perusahaan Hasselblad
C.      Pembuatan kamera di Wilayah Asia
1.       Perusahaan Nikon
2.       Perusahaan Canon
3.       Perusahaan FujiFilm
4.       Perusahaan Konika
III.                Penggunaan kamera di Segala bidang
A.      Bidang Pendidikan
B.      Bidang Industri
C.      Bidang Keamanan

Minggu, 10 November 2013

Orang Bilang Kau Mati, tapi Bagiku Kau Hidup

   Tema : sesuatu yang paling disayangi


     Dua tahun telah berlalu kita bersama, kau menemaniku disaat aku kesepian, disaat aku bosan, dan disaat kebutuhan mendesak datang. Orang tuaku yang menghadirkan dirimu kepadaku. Biarlah orang berkata kau besar, kau berat, kau lambat, kau mati atau apapun itu. Tapi menurutku kau kecil, kau hidup kau sangat bermafaat. Kau dapat bernyanyi dengan baik, menyajikan hiburan bagiku, dan dapat menyimpan apa saja.
   
    Wahai kau Laptop kesayangan ku, kau sangat berguna bagi ku. Disaat tugas kuliah menuntut untuk diselasaikan kau hadir membantuku, disaat aku bosan kau dapat menyajikan hiburan bagiku memainkan musik dan video, file-file yang begitu banyak kau dapat menyimpannya. Dikala ku butuh informasi, kau dapat menyajikan melalui koneksi internet. Apupun ku bisa lakukan bersamamu. 

    Ku harap kita selulu bersama, jangan ada hal apapun terjadi padamu yang ku tidak inginkan. Sampai ku tua nanti tetaplah kau menjadi manfaat, bagi diriku, anak-anak ku, cucu-cucuku dan orang lain. 




    

Kalimat Majemuk Atau Kalimat Turunan

Menurut jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat dibedakan atas dua macam, yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk atau kalimat turunan.

Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu klausa. Karena klausanya yang tunggal maka dinamai kalimat tunggal. Hal itu juga berarti hanya ada satu P(predikat) di dalam kalimat tunggal. Seperti telah dijelaskan, unsur S dan P adalah penanda klausa. S dan p selalu wajib dalam setiap kalimat.

Adapun O, Pel, dan Ket sifatnya tidak wajib hadir di dalam kalimat, termasuk dalam kalimat tunggal. Kehadiran O, Pel, Ket bergantung pada P. Jika P masih perlu dilengkapi, barulah unsur yang melengkapi itu dihadirkan.

Contoh :

Kami mahasiswa Indonesia.
Jawaban anak pintar itu sangat tepat.
Mobil orang kaya itu ada delapan.
Kalimat tunggal dapt dilengkapi atau diperluas dengan menambah satu unsur O, Pel, dan Ket. Jadi kalimat tunggal tidak harus berupa kalimat pendek.

Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dua atau lebih kalimat tunggal. Hal itu berarti dalam kalimat majemuk terdapat lebih dari satu klausa.

Perhatikan contoh diberikut ini.

v  Seorang manajer harus mempunyai wawasan yang luas dan

S                        P1                           O1

harus menjunjung tinggi etika profesi .

            P2                               O2

v  Anak-anak bermain layang-layang di halaman kampus ketika

S1               P1               O1                     Ket

para dosen, karyawan, dan mahasiswa menikmati hari libur .

S2                                    P2            O2

Contoh yang pertama disebut kalimat majemuk setara karena mempunyai dua klausa yang setara/sejajar. Penanda yang memisahkan klausa dalam kalimat majemuk setara antara lain konjungsi dan. Contoh yang kedua disebut kalimat majemuk bertingkat karena klausa yang kedua merupakan perluasan dari klausa pertama. Penanda yang memisahkannya adalah konjungtor ketika.

Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara mempunyai ciri :

Dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal
Kedudukan tiap kalimat sederajat

Penghubung  Klausa dalam Kalimat Majemuk Setara
Jenis Hubungan
Fungsi
Kata Penghubung
penjumlahanmenyatakan penjumlahan atau gabungan kegiatan, keadaan, peristiwa, dan prosesdan, serta, baik, maupun
pertentanganmenyatakan bahwa hal yang dinyatakan dalam klausa pertama bertentangan dengan klausa keduatetapi, sedangkan, bukannya, melainkan
Pemilihanmenyatakan pilihan di antara dua kemungkinanAtau
Perurutanmenyatakan kejadian yang berurutanlalu, kemudian
Contoh kalimat majemuk setara :
Erni mengonsep surat itu dan Rini mengetiknya.
Muridnya kaya, tetapi ia sendiri miskin.
Engkau tinggal disini, atau ikut dengan saya.
Ia memarkir mobilnya di lantai 3, lalu naik lift ke lantai 7.
Kalimat Majemuk Bertingkat

Konstruksi kalimat majemuk bertingkat berbeda dengan kalimat majemuk setara. Perbedaannya terletak pada derajat klausa pembentuknya yang tidak setara karena klausa kedua merupakan perluasan dari klausa pertama. Karena itu, konjungtur kalimat majemuk bertingkat juga berbeda dengan konjungtur kalimat majemuk setara.

Penghubung Klausa dalam Kalimat Majemuk Bertingkat
Jenis
Hubungan
Kata Penghubung
a. waktusejak, sedari, sewaktu, sementara, seraya, setelah, sambil, sehabis, sebelum, ketika, tatkala, hingga, sampai
b. syaratjika(lau), seandainya, andaikata, andaikan, asalkan, kalau, apabila, bilamana, manakala
c. tujuanagar, supaya, untuk, biar

d. konsesifwalau(pun), meski(pun), sekali(pun), biar(pun), kendati(pun), sungguh(pun)

e. pembandinganseperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, daripada, alih-alih, ibarat
f. sebab/alasansebab, karena
g. akibat/hasilsehingga, sampai-sampai, maka
h. cara/alatdengan, tanpa
i. kemiripanseolah-olah, seakan-akan
j. kenyataanPadahal, nyatanya
k. penjelasan/ kelengkapanbahwa

Contoh kalimat majemuk bertingkat:

Dia datang ketika kami sedang rapat.
Lalu lintas akan teratur andaikata pemakai jalan berdisiplin tinggi.
Anda harus bekerja keras agar berhasil.
Semangat belajarnya tetap tinggi walaupun usianya sudah lanjut.
Aku memahaminya sebagaimana ia memahamiku.

sumber dan referensi :
http://meirianie.wordpress.com/2011/05/11/kalimat-efektif-dan-kalimat-turunan/

Kalimat Efektif

A. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif  adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.

B. Unsur-unsur  Kalimat Efektif
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain (objek, pelengkap, dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.

C. Ciri-ciri Kalimat Efektif
1. Memiliki kesatuan gagasan atau ide pokok
2. Menggunakan kata atau frase imbuhan yang memiliki kesamaan.
3. Tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu.
4. Memberikan penekanan pada bagian-bagian yang penting.

D. Kegunaan Kalimat Efektif
1. Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
2.  Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
Contoh:
a.       Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
b.      Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
Kalimat (a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu.
Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.
Kalimat (b) tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,pengujian, dan pengaturan.
3. Penghematan
Yang dimaksud penghematan dlam penggunaan kata, frase, atau bentuk lain  yang tidak perlu.
Contoh :
a). - Wanita itu memakai baju warna merah 
     - Wanita itu memakai baju merah
ket : penggunaan kata merah sudah mewakili warna.
b). - Besok Ibu akan pergi ke Jogja menggunakan mobil bus.
     - Besok Ibu akan ke Jogja menggunakan bus
Ket : penunjukan kalimat ke Jogja, kita tahu bahwa kalau ke Jogja pasti pergi. Bus adalah sejenis mobil.  

sumber referensi :
1. http://kalimatefektif2013.blogspot.com/
2. http://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Kalimat#Kalimat_Efektif

Kalimat Diksi

A. Pengertian 
    Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara.  Arti kedua, arti "diksi" yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata, seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, dari pada pemilihan kata dan gaya.

Diksi memiliki beberapa bagian: pendaftaran kata formal atau informal dalam konteks sosial adalah yang utama.
Analisis diksi secara literal menemukan bagaimana satu kalimat menghasilkan intonasi dan karakterisasi, contohnya penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan gerakan fisik menggambarkan karakter aktif, sementara penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan pikiran menggambarkan karakter yang introspektif. Diksi juga memiliki dampak terhadap pemilihan kata dan sintaks.

B. Kriteria Diksi

Pemakaian kata menbakup dua masalah pokok, yakni pertama, masalah ketepatan memiliki kata untuk mengungkapkan sebuah gagasan atau ide. Kedua, masalah kesesuaian atau kecocokan dalam mempergunakan= kata tersebut.
a). Kita harus bisa membedakan secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif; bersinonim dan hampir bersinonim; kata-kata yang mirip dalam ejaannya, seperti :bawa-bawah, koorperasi-korporasi, interfensi-interferensi.
b). Hindari kata-kata ciptaan sendiri atau mengutip kata-kata orang terkenal yang belum diterima di masyarakat.
c).  Waspadalah dalam menggunaan kata-kata yang berakhiran asing atau bersufiks bahasa asing, seperti :Kultur-kultural, biologi-biologis, idiom-idiomatik, strategi-strategis, dan lain-lain

C. Macam - Macam Diksi

     a. Sinonimi adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama.
       Contoh: - sayang bersinonim dengan kasih
                  -  wangi bersinonim dengan harus

     b. Antonimi adalah dua buah kata yang maknanya “dianggap” berlawanan.
        Contoh: - Bagus berantonim dengan jelek.
               Halus antonim dengan kasar 
               - Wangi antonim dengan bau
   
 C. Homonimi adalah dua buah kata atau lebih yang sama bentuknya tetapi maknanya berlainan.
      contoh : - Saya bisa datang jam 10. (mengungkapkan kesanggupan)
                  - Ular kobra memiliki bisa yang sangat mematikan. ( mengungkapkan racun
         
             D. Polisemi. adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu
                  Contoh: - Saya masih punya hubungan darah dengan keluarga Bu Rani (darah=kesaudaraan)
                              - Bulan depan saya akan pergi ke Jogja (menunjukan bulan pada kalendar)
                     Bulan sabit bersinar indah (menunjukan satelit bumi) 

Referensi : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Diksi

Sabtu, 19 Oktober 2013

Kamera Oh Kamera

"Bang, disini jual kamera apa saja ya?" tanyaku pada seorang penjaga toko kamera.
"Disini jual berbagai macam kamera, ada yang kamera digital, kamera analog, bahkan replika kamera pun dijual sini." Jawab penjaga toko kamera"
"Wah keren ya". Sambil tersenyum aku menyatakannya.

"Memangnya lagi cari kamera apa dik?" tanya penjaga toko kamera"
"Aku lagi cari kamera yang bagus tapi tidak terlalu mahal harganya bang!" seruku dengan tersenyum lebar.
"Oh, begitu" dipergunkan untuk memfoto apa kameranya?" tanya penjaga toko kamera"
"Akan ku pergunakan untuk memfoto pemandangan, tumbuh-tumbuhan, bunga-bunga, satwa dan mendokumentasikan setiap momen-monen penting dan menarik.

Aku tidak sabar ingin memiliki sebuah kamera, karena aku sangat suka dunia fotografi, akan kua abadikan setiap kejadian menarik.

"Jadi, kamu mau pilih kamera yang mana, digital atau analog?' tanya penjaga toko kamera.
"Aku pilih kamera digital saja bang!" Jawabku semangat.
"Pilihan yang bagus" katanya.

Aku bertanya kepada penjaga tokon kamera, "harganya berapa bang".
"Dua juta rupiah saja cukup" Jawabnya singkat.

Aku kaget mendengar harga yang diucapkan oleh penjaga toko kamera, ternyata tidak semahal yang ku kira sebelumnya. Akhirnya aku membelinya dengan uang pas. Aku sangat senang bisa membeli kamera dengan harga yang cukup murah itu.

Tiba-tiba, "Sal, bangun !" suara ibu keras.
"Bangun, sudah siang!" sekali lagi ibu berteriak membangunkan ku.

Aku pun terbangun, ternyata aku sedang bermimpi. Kejadian di toko kamera dan membeli sebuah kamera, ternyata hanyah mimpi. Aku tersenyum sendirian.

Puisi Masa Depan

Tak seorang pun yang tahu wahai kau masa depan.
Biarkan waktu yang kan menjawab, kan jadi apa diriku ini
Ku tata hari ini demi kau masa depan.
Angan, impian, dan cita-cita terukir dalam pikiran tentang masa depan.

Berani bermimpi, tekadkan niat, berusaha, dan tawakal
ku yakin cita ku kan raih dimasa depan.
Wahai Tuhanku izinkan aku meraih citaku.

Wahai ayah, wahai ibu, ku persembahkan masa depan ku ini. 

Kamis, 17 Oktober 2013

Ragam Bahasa

A. Bahasa Ilmiah
          Bahasa ilmiah merupakan bahasa yang digunakan dalam ragam bahasa resmi. Bahasa ilmiah digunakan dalam penulisan wacana ilmiah. Menurut Hasan Alwi, dkk. (1993:142), ciri-ciri atau karakteristik bahasa ilmiah yang digunakan dalam wacana ilmiah adalah :

1. Menggunakan kata atau istilah yang non figurative
2. Manggunakan kalimat-kalimat efektif
3. Menghindari bentuk persona atau pengakuan dengan tujuan untuk menjaga objektivitas
4. Mengutamakan keterpaduan dan keruntutan isi.

Suatu wacana ilmiah dikatakan baik apabila memmiliki tiga kriteria seperti dibawah ini yaitu :
1. Adanya kohesi atau kesatuan kohesi sebuah wacana dat dicapai apabial semua kalimat yang membangun paragraf dalam wacana itu secara bersamaan menyatakan sebuah maksud tunggal atau tema tunggal. Dengan kata lain, sebuah wacana dikatakan memiliki kesatuan jika semua kalimat yang membangun sebuah paragraf dalam wacana tersebut mendukung sebuah pikiran utama. dengan demikian, setiap paragraf hanya mengandung sebuah pikiran utama atau satu pokok pikiran.
2. Adanya koherensi atau kepaduan wacana dapat dilihat dari kepaduan hubungan antara kalimat-kalimat yang membentuk suatu paragraf. Hubungan antara ide-ide yang terdapat dalam paragraf baik ide pokok dan ide-ide penjelas menggunakan gagasan secara teratur dan tidak menyimpang dari gagasan utama.
3. Kelengkasapan sebuah wacana dikatakan lengkap apabila terdiri paragraf pembuka, paragraf penghubung, dan paragraf penutup.




B. Bahasa Non Ilmiah
Karya non ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.
Karya non ilmiah bersifat:
    
1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Kritik tanpa dukungan bukti.

C. Bahasa Semi Ilmiah
Semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya berada diantara ilmiah.

sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2011/07/28/ciri-ciri-bahasa-ilmiah-383561.html

Rabu, 08 Mei 2013

Interface Jadwal Kerata Api

Interface Jadwal Kerata Api 

Ini adalah logo atau antar muka sebuah aplikasi yaitu “ JADWAL KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN KERETA API” LOGO ini saya buat dengan menggunakan software Adobe Photoshop CS 6. Alasan saya membuat antar muka jadwal keberangkatan kerata api ini ialah, banyaknya peminat pengguna jasa kerata api di Indonesia Khususnya di wilayah JABODETABEK, selain itu fasilitas yang disediakan masih kurang oleh pihak pengelola jasa kereta api itu sendiri. Aplikasi ini ditujukan untuk semua kalangan, baik itu pelajar, mahasiswa, pekerja, ataupun penumpang biasa yang ingin berpegian dengan menggunakan jasa kereta api. Rencananya applikasi ini akan di sediakan di perangkat mobile, seperti telepon genggam pintar (smartphone) dan table dengan berbasis system operasi Java, Android,  symbian dan Windows Phone. Aplikasi dapat di unduh di Google Play Store (untuk pengguna S.O Android), Windows Store (untuk pengguana Windows Phone) atau bisa langsung mengunduh dari blog resmi kami.

Bagi para pengguna yang ingin mengguakan applikasi ini di haruskan untuk memiliki akun terlebih dahulu.  Bila sudah memiliki akun, pengguna bisa langsung mengetikan email beserta password yang telah didaftarkan. Apabila pengguna belum memiliki akun, pengguna dapat mendaftarkan di dengan meng-klik “Daftar”


Setelah pengguna masuk dengan menggunakan email dan password, maka akan muncul tampilan (interface) seperti gambar di atas. Antarmuka tersebut menampilalkan pemilihan kriteria,   mulai dari Relasi, Stasiun keberangkatan, jenis kereta yang akan di naiki, kemudian stasiun tujuan, dan range waktu keberangkatan. Setelah itu klik tobol “CARI”.

Setelah tombol cari di klik, maka akan muncul hasil dari kreteria yang di pilih. Di sini banyak pilihan waktu dan terdapat keterangan, apakah kereta tersebut batal jalan atau tidak. 








Rabu, 17 April 2013

Interaksi Manusia dan Komputer



A.     Pendahuluan
Perkembangan teknologi kian hari semakin berkembang. Kehidupan sehari-hari tak lepas dari perlengkapan yang menggunakan teknologi. Dengan perkembangan teknologi yang ada semakin banyak kebutuhan yang diperlukan, terutama kebutuhan akan informasi. Dahulu Informasi hanya bisa  didapat melalui media cetak seperti Koran, majalah, tabloid dll. Tentunya untuk mendapatkan itu kita harus mengeluarkan uang untuk membelinya. Akan tetapi dengan perkembangan teknologi yang ada informasi bisa didapat melalui banyak media, terlebih lagi media digital seterti televisi, Telepon genggam, dan computer dengan harga yang terjangkau, lebih efisien, serta mudah didapat. Semua itu tidak lepas dari antarmuka (interface)  yang di sediakan para produsen (programmer/designer) agar dapat membantu para pengguna (user) mengggunakan atau menikmati media informasi yang ada. Akan tetapi ada kalanya antarmuka (interface) yang disediakan tidak sesuai dengan kebutuhan. Bahkan mengganggu dan menjadi sebuah permasalahan. Untuk itu kami mencoba melakukan observasi serta analisa untuk mendapatkan sebuah informasi apakah ada permasalahan yang timbul  dengan antarmuka(interface) yang ada?.  Objek observasi kami adalah sebuah televisi 32 inch yang berada di ruang keluarga. Alat yang digunakan televisi, laptop, kamera handphone(telepon genggam).

B.      Metode Observasi
Orang yang kami observasi adalah Ibu dan kakak kami. Ibu kami berusia 45 tahun, penglihantan yang cukup baik serta pendenganran normal. Kemudian Kakak kami berusia sekitar 24 tahun, penglihatan minus 2, pendengaran normal.
Kami melakukan observasi dengan cara, meminta subjek untuk menonton TV selama beberapa menit, setelah itu kami menampilkan interface-interface yang ada, seperti interface chennel, volume, tombol-tombol pada remote, tampilan menu, tampila daftar program, tombol-tombol pada TV, dll.
Setelah itu, kami memberikan beberapa pertanyaan dan meminta beberapa komentar tentang interface yang ada pada TV.

C.      Hasil Observasi

a.      Interface chanel
Subjek 1 (Ibu) : tampilan interfacenya sudah bagus dengan huruf yang besar. Sehingga tidak membutuh kana lat bantu penglihatan untuk menonton TV.
Subjek 2 (Kakak) : tampilan interface chanel kalau bisa dibuat transparan sehingga tidak menutupi layar hingga menutupi identitas saluran TV yang sedang ditonton (seperti gambar).

b.      Interface volume
Subjek 1 (Ibu) : tampilan volume sdah bags dan nyaman untuk dilihat.
Subjek 2 (Kakak) : tampilan volume tidak terlalu berpengaruh, dan tidak mengganggu.

c.       Interface tombol-tombol pada remote
Subjek 1 (Ibu) : tampilan remote terlalu banyak menu sehingga menyusahkan subjek untuk menguasai remote. Bahkan di sebagian tombol, tidak ada penujuk fungsi dari tombol tersebut.
Subjek 2 (Kakak) : tampilan remote sudah bagus, hanya butuh meluangkan sedikit waktu untuk membaca buku petunjuk agar memahami semua fungsi dari tombol-tombol yang ada.






d.      Interface tampian menu
Subjek 1 (Ibu) : tampilan interface menu, diusahankan jangan terlalu menutupi layar. Kalau bisa dibuat lebih menepi tampilannya.
Subjek 2 (Kakak) : komentar subjek 2 tidak jauh berbeda dengan subjek 1.

e.      Interface tampilan daftar program
Subjek 1 (Ibu) : daftar progam terlalu terbatas, subjek 1 menginginkan satu tampilan tapi menampilkan semua saluran.
Subjek 2 (Kakak) : tampilan interface menurut subjek 2 kurang menarik, karena hanya menampilkan list kode, diharapkan daftar list saluran TV. Sehingga memudahkan subjek.

f.        Interface tampilan tombol-tombol pada TV
Subjek 1 (Ibu) : terlalu kecil dan tersembunyi sehingga terkadang salah tekan fungsi tombol yang awalnya ingin ganti chanel tapi malah volume. Warna yang ditampilkan kurang mencolok.
Subjek 2 (Kakak) : tampilannya sudah bagus sehingga terkesan elegan dan sesuai dengan bentuk TVnya.

D.     Analisa

Setelah dilakukan observasi, kami dapat menarik kesimpulan bahwa usia dan pengetahuan seseorang terhadap teknologi mempengaruhi interface. Walaupun kami melakukan obserfasi terhadap satu objek yang sama tapi setiap subjek memiliki tanggapan sendiri-sendiri terhadap interface yang ada.
Jadi interaksi manusia dan teknologi dapat terjalin dengan baik jika dibantu dengan interfacenya tepat sasaran kepada semua kalangan baik anak-anak, remaja, maupun dewasa.