Minggu, 10 November 2013

Orang Bilang Kau Mati, tapi Bagiku Kau Hidup

   Tema : sesuatu yang paling disayangi


     Dua tahun telah berlalu kita bersama, kau menemaniku disaat aku kesepian, disaat aku bosan, dan disaat kebutuhan mendesak datang. Orang tuaku yang menghadirkan dirimu kepadaku. Biarlah orang berkata kau besar, kau berat, kau lambat, kau mati atau apapun itu. Tapi menurutku kau kecil, kau hidup kau sangat bermafaat. Kau dapat bernyanyi dengan baik, menyajikan hiburan bagiku, dan dapat menyimpan apa saja.
   
    Wahai kau Laptop kesayangan ku, kau sangat berguna bagi ku. Disaat tugas kuliah menuntut untuk diselasaikan kau hadir membantuku, disaat aku bosan kau dapat menyajikan hiburan bagiku memainkan musik dan video, file-file yang begitu banyak kau dapat menyimpannya. Dikala ku butuh informasi, kau dapat menyajikan melalui koneksi internet. Apupun ku bisa lakukan bersamamu. 

    Ku harap kita selulu bersama, jangan ada hal apapun terjadi padamu yang ku tidak inginkan. Sampai ku tua nanti tetaplah kau menjadi manfaat, bagi diriku, anak-anak ku, cucu-cucuku dan orang lain. 




    

Kalimat Majemuk Atau Kalimat Turunan

Menurut jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat dibedakan atas dua macam, yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk atau kalimat turunan.

Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu klausa. Karena klausanya yang tunggal maka dinamai kalimat tunggal. Hal itu juga berarti hanya ada satu P(predikat) di dalam kalimat tunggal. Seperti telah dijelaskan, unsur S dan P adalah penanda klausa. S dan p selalu wajib dalam setiap kalimat.

Adapun O, Pel, dan Ket sifatnya tidak wajib hadir di dalam kalimat, termasuk dalam kalimat tunggal. Kehadiran O, Pel, Ket bergantung pada P. Jika P masih perlu dilengkapi, barulah unsur yang melengkapi itu dihadirkan.

Contoh :

Kami mahasiswa Indonesia.
Jawaban anak pintar itu sangat tepat.
Mobil orang kaya itu ada delapan.
Kalimat tunggal dapt dilengkapi atau diperluas dengan menambah satu unsur O, Pel, dan Ket. Jadi kalimat tunggal tidak harus berupa kalimat pendek.

Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dua atau lebih kalimat tunggal. Hal itu berarti dalam kalimat majemuk terdapat lebih dari satu klausa.

Perhatikan contoh diberikut ini.

v  Seorang manajer harus mempunyai wawasan yang luas dan

S                        P1                           O1

harus menjunjung tinggi etika profesi .

            P2                               O2

v  Anak-anak bermain layang-layang di halaman kampus ketika

S1               P1               O1                     Ket

para dosen, karyawan, dan mahasiswa menikmati hari libur .

S2                                    P2            O2

Contoh yang pertama disebut kalimat majemuk setara karena mempunyai dua klausa yang setara/sejajar. Penanda yang memisahkan klausa dalam kalimat majemuk setara antara lain konjungsi dan. Contoh yang kedua disebut kalimat majemuk bertingkat karena klausa yang kedua merupakan perluasan dari klausa pertama. Penanda yang memisahkannya adalah konjungtor ketika.

Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara mempunyai ciri :

Dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal
Kedudukan tiap kalimat sederajat

Penghubung  Klausa dalam Kalimat Majemuk Setara
Jenis Hubungan
Fungsi
Kata Penghubung
penjumlahanmenyatakan penjumlahan atau gabungan kegiatan, keadaan, peristiwa, dan prosesdan, serta, baik, maupun
pertentanganmenyatakan bahwa hal yang dinyatakan dalam klausa pertama bertentangan dengan klausa keduatetapi, sedangkan, bukannya, melainkan
Pemilihanmenyatakan pilihan di antara dua kemungkinanAtau
Perurutanmenyatakan kejadian yang berurutanlalu, kemudian
Contoh kalimat majemuk setara :
Erni mengonsep surat itu dan Rini mengetiknya.
Muridnya kaya, tetapi ia sendiri miskin.
Engkau tinggal disini, atau ikut dengan saya.
Ia memarkir mobilnya di lantai 3, lalu naik lift ke lantai 7.
Kalimat Majemuk Bertingkat

Konstruksi kalimat majemuk bertingkat berbeda dengan kalimat majemuk setara. Perbedaannya terletak pada derajat klausa pembentuknya yang tidak setara karena klausa kedua merupakan perluasan dari klausa pertama. Karena itu, konjungtur kalimat majemuk bertingkat juga berbeda dengan konjungtur kalimat majemuk setara.

Penghubung Klausa dalam Kalimat Majemuk Bertingkat
Jenis
Hubungan
Kata Penghubung
a. waktusejak, sedari, sewaktu, sementara, seraya, setelah, sambil, sehabis, sebelum, ketika, tatkala, hingga, sampai
b. syaratjika(lau), seandainya, andaikata, andaikan, asalkan, kalau, apabila, bilamana, manakala
c. tujuanagar, supaya, untuk, biar

d. konsesifwalau(pun), meski(pun), sekali(pun), biar(pun), kendati(pun), sungguh(pun)

e. pembandinganseperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, daripada, alih-alih, ibarat
f. sebab/alasansebab, karena
g. akibat/hasilsehingga, sampai-sampai, maka
h. cara/alatdengan, tanpa
i. kemiripanseolah-olah, seakan-akan
j. kenyataanPadahal, nyatanya
k. penjelasan/ kelengkapanbahwa

Contoh kalimat majemuk bertingkat:

Dia datang ketika kami sedang rapat.
Lalu lintas akan teratur andaikata pemakai jalan berdisiplin tinggi.
Anda harus bekerja keras agar berhasil.
Semangat belajarnya tetap tinggi walaupun usianya sudah lanjut.
Aku memahaminya sebagaimana ia memahamiku.

sumber dan referensi :
http://meirianie.wordpress.com/2011/05/11/kalimat-efektif-dan-kalimat-turunan/

Kalimat Efektif

A. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif  adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.

B. Unsur-unsur  Kalimat Efektif
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain (objek, pelengkap, dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.

C. Ciri-ciri Kalimat Efektif
1. Memiliki kesatuan gagasan atau ide pokok
2. Menggunakan kata atau frase imbuhan yang memiliki kesamaan.
3. Tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu.
4. Memberikan penekanan pada bagian-bagian yang penting.

D. Kegunaan Kalimat Efektif
1. Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
2.  Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
Contoh:
a.       Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
b.      Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
Kalimat (a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu.
Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.
Kalimat (b) tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,pengujian, dan pengaturan.
3. Penghematan
Yang dimaksud penghematan dlam penggunaan kata, frase, atau bentuk lain  yang tidak perlu.
Contoh :
a). - Wanita itu memakai baju warna merah 
     - Wanita itu memakai baju merah
ket : penggunaan kata merah sudah mewakili warna.
b). - Besok Ibu akan pergi ke Jogja menggunakan mobil bus.
     - Besok Ibu akan ke Jogja menggunakan bus
Ket : penunjukan kalimat ke Jogja, kita tahu bahwa kalau ke Jogja pasti pergi. Bus adalah sejenis mobil.  

sumber referensi :
1. http://kalimatefektif2013.blogspot.com/
2. http://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Kalimat#Kalimat_Efektif

Kalimat Diksi

A. Pengertian 
    Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara.  Arti kedua, arti "diksi" yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata, seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, dari pada pemilihan kata dan gaya.

Diksi memiliki beberapa bagian: pendaftaran kata formal atau informal dalam konteks sosial adalah yang utama.
Analisis diksi secara literal menemukan bagaimana satu kalimat menghasilkan intonasi dan karakterisasi, contohnya penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan gerakan fisik menggambarkan karakter aktif, sementara penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan pikiran menggambarkan karakter yang introspektif. Diksi juga memiliki dampak terhadap pemilihan kata dan sintaks.

B. Kriteria Diksi

Pemakaian kata menbakup dua masalah pokok, yakni pertama, masalah ketepatan memiliki kata untuk mengungkapkan sebuah gagasan atau ide. Kedua, masalah kesesuaian atau kecocokan dalam mempergunakan= kata tersebut.
a). Kita harus bisa membedakan secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif; bersinonim dan hampir bersinonim; kata-kata yang mirip dalam ejaannya, seperti :bawa-bawah, koorperasi-korporasi, interfensi-interferensi.
b). Hindari kata-kata ciptaan sendiri atau mengutip kata-kata orang terkenal yang belum diterima di masyarakat.
c).  Waspadalah dalam menggunaan kata-kata yang berakhiran asing atau bersufiks bahasa asing, seperti :Kultur-kultural, biologi-biologis, idiom-idiomatik, strategi-strategis, dan lain-lain

C. Macam - Macam Diksi

     a. Sinonimi adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama.
       Contoh: - sayang bersinonim dengan kasih
                  -  wangi bersinonim dengan harus

     b. Antonimi adalah dua buah kata yang maknanya “dianggap” berlawanan.
        Contoh: - Bagus berantonim dengan jelek.
               Halus antonim dengan kasar 
               - Wangi antonim dengan bau
   
 C. Homonimi adalah dua buah kata atau lebih yang sama bentuknya tetapi maknanya berlainan.
      contoh : - Saya bisa datang jam 10. (mengungkapkan kesanggupan)
                  - Ular kobra memiliki bisa yang sangat mematikan. ( mengungkapkan racun
         
             D. Polisemi. adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu
                  Contoh: - Saya masih punya hubungan darah dengan keluarga Bu Rani (darah=kesaudaraan)
                              - Bulan depan saya akan pergi ke Jogja (menunjukan bulan pada kalendar)
                     Bulan sabit bersinar indah (menunjukan satelit bumi) 

Referensi : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Diksi