Selasa, 12 Juni 2012

Annisa yang Kami Cinta


Ayah, Ibu, Aku, dan Annisa. Kami satu keluarga yang tinggal di sebuah rumah yang tak begitu besar dan sederhana namun nyaman untuk ditinggali. Kakek kami telah wafat dua tahun lalu, dan nenek pun telah wafat satu tahun lalu. Dahulu kami tinggal bersam di rumah yang sederhana ini, kami saling mencintai dan mengasihi. Kakek dan nenek adalah ornga tua dari Ibuku, sedangkan orang tua dari ayahku mereka tinggal di desa sebelah yang jarknyanya 10 km dari rumahku, Mereka pun telah  wafat.
Ayahku bernama Mahmuddin, ia keturan suku Betawi sedangakan Ibuku Aisyah keturan suku Sunda. Mereka telah menikah hampir dua puluh lima tahun, dengan dikaruniai dua orang anak yaitu Aku dan Annisa. Aku Muhammad Ustman bin Mahmuddin, tapi Aku biasa disapa dengan panggilan Ahmad. Annisa Azzahra, ia adik perempuanku satu-satunya. Ia biasa dipanggil Icha, Icha sekarang berumur 10 sedangkan aku beurumur 15 tahun dan aku duduk di kelas tiga SMP Al Azhar. Icha memang agak berbeda dari anak-anak lainya, ia mengalami keterbelakangan mental atau dengan nama medis Down Syndrom. Sehingga ia sulit untuk bekomunikasi dan bergaul dengan anak-anak sebayanya. Ia pun tidak dapat bersekolah di sekolah-sekolah umum seperti anak-anak pada umumnya. Sehingga Ayah dan Ibu setuju untuk menyekolahkannya di sekolah luar biasa (SLB) Cinta Kasih Orang Tua. Ya, memang berat awalnya menerima keadaan Icha seperti demikian, tapi lambat laun kami pun mulai terbuka dan ikhlas menerima keadaan ini.
Hampir 1 tahun Icha bersekolah di SLB Cinta Kasih Orang Tua, dan ini tahun keduanya bersekolah disana. Kami sangat senang dapat melihat Icha dengan keadan seperti ini. Ia dapat berkomunikasi dikit demi sedikit hasil dari pembelajaran sekaligus terapi yang diadakan SLB tersebut. Awal tahun keduanya ia bersekolah di SLB, icha mengalami banyak perkembangan, mulai dapat berkomunikasi walupun sedikit, kemudian dapat bergaul dengan anak-anak senasib dengannya.
Lima bulan ditahun keduanya bersokolah di SLB Cinta Kasih Orang Tua telah berlalu, Akan tetapi beranjak bulan keenamnya ada perubahan yang terjadi  pada Icha, ia jadi segan untuk bersekolah. Walaupun bersekolah ia tak sampai satu hari, guru pembimbingnya menghantarkannya pulang kerumah dengan menjelaskan bahwa Icha terus meminta untuk pulang. Kami pun merasa heran dengan keadannya Icha saat ini, ia tidak biasanya bertingkah laku seperti ini. Biasanya selalu ceria dan bersemangat saat ingin berangkat kesekolahnya.
Sampai suatu hari, disaat Icha ingin berangkat sekolah dan ibu pun telah siap untuk mengantarkan Icha kesekolahnya, tiba-tiba badan Icha panas sekali, suhu badannya mencapai 40 derajat Celcius. Ibu sangat khawatir dengan keaadan ini. Ayah sudah pergi bekerja dan aku pun sudah berangkat sekolah. Karena ibu khawatir dengan keadaan seperti ini, ibu langsung menelepon ayah untuk pulang kembali. Berselang 20 menit ayah pun tiba dirumah, dan ibu juga memeberitahu aku tahu aku melalui pesan singkat (SMS). Akupun pulang kerumah pas jam istirtahat siang dengan meminta izin kepada wali kelas ku atas kejadian yang terjadi pada Icha.
Setelah aku tiba dirumah Icha sudah bawa kekamar ayah dan ibu denga kepala dikompres dengan sehelai handuk basah. Dua harin berselang Icha belum pergi kesekolah, karena ibu dan ayah khawatir terjadi kenapa-kenapa bila Icha bersekolah. Guru pembimbing icha merasa khawatir, apakah ada sesuatu hal yang terjadi pada Icha karena Icha sudah dua hari tidak masuk sekolah. Ibu guru pun menelpon ibu, lalu menanyakan kabar Icha yang sebenarnya. Kemudian Ibuku menjelaskan apa yang terjadi, mendengar apa yang dijelaskan oleh ibuku Ibu Guru terkejut dan tak lama kemudian beliau datang kerumah untuk menjenguk Icha.
Dua hari telah beralalu, Icha kini mulai sehat kembali dan ia tak sabar untuk berangkat kesekolah untuk belajar dan bermain bersama teman-temannya. Ibu Guru pembimbing Icha merasa senang karena Icha dapat bersekolah lagi, satu hari ini berjalan seperti bagaimana biasanya. Icaha belajar berbicara, menulis, dan berhitung, tak ketinggalan bermain dengan teman-temannya. Sepulangnya Icha dirumah, Icha langsung meminta makan kepada ibu, Icha makan dengan lahap dan banyak tak seperti biasanya. Setelah makan Icha langsung tidur dengan ditemani ibu diiringi dongen kesukaan Icha. Tiba-tiba Icha terbangun dari tidurnya dan merintih kesakitan sambil memegang kepalanya. Suhu badanya pun panas sama seperti kejadian dua hari yang lalu.
Ibu dan Ayah segera membawanya kerumah sakit dan memerikasnya. Setelah diperiksa, ayah dan ibu mendengarkan hasil pemeriksaan dokter. Ternyata di kepala Icha terdapat benjolan kecil dan dokter mengatakan ini adalah gejala dari kanker otak. Mendengar penjelasan itu semua, Ayah dan Ibu sangat terkejut dah tak mempercayainya. Tapi apa boleh daya memang takdir sudah berkata demikian. Selama dua hari Ayah dan Ibu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan jalan yang baik untuk kesehatan Icha.
Dokter hanya menyampaikan Icha harus beristirahat yang cukup dan diminum obatnya sampai habis sesuai dengan aturan konsumsi. Tapi ada satu ahl yang disampaikan oleh dokter yang membuat Ayah dan Ibu tersengang dan kaget. Hanya ada satu sacara untuk menyembuhkan Icha yaitu dengan cara operasi. Operasi ini membutuhkan biaya yang besar yaitu sekitar dua ratus juta rupiah.
Ayah dan Ibu bingung dengan keadaan seperti ini. Dari mana uang sebanyak itu bisa didapat ?. Aku pun kaget mendengar apa yang ibu jelaskan pada ku tentang penjelasan dokter. Aku pun bingung apa yang harus aku perbuat sebagai seorang kakak untuk adiknya. Ayahku hanyalah seorang pegawi negeri yang berpenghasilan dua juta rupiah perbulan. Tidak mungkin cukup untuk memenuhi biaya operasi yang mahal itu. Kian hari berita tentang keadaan Icha terdengar banyak orang mulai dari tetengga, saudara dari ayah dan ibu, Ibu guru pembimbing Icha sampai teman-temaku di sekolah. Tanpa ada sepengetahuan ayah dan ibu, mereka semua ternyata menggalang dana untuk mengumpulkan uang guna biaya operasi Icha. Tidak sampai lima hari dana tersebut mencapai lebih dari dari cukup untuk membiayai operasi Icha. Ibu guru pembimbing sebagai perwakilan menyampaikan turut prihatin atas kondisi Icha dan menyerahkan dana untuk biaya operasi Icha. Kami sangat senang dan bersyukur ternyata banyak orang yang peduli dengan kondisi Icha saat ini.
Dua hari menjelang operasi, kondisi Icha semakin memburuk, tapi untung dokter dapat menangani dengan baik. Sehinnga tidak terjadi hal yang tidak diharapkan. Icha masih tebaring di tempat tidur rumah sakit dengan tangan diinfuse, tapi ia masih bisa dapat mengucapkan apa yang ia inginkan seperti mau minum dan mau pipis (baung air kecil). Senyuman yang hangat dan manis dari Icha itulah yang selalu menjadi motivasi kami untuk tidak menyerah dangan keadaan. Sehingga kami sangat mengharapkan Icha dapat sehat seperti sediakala.
Satu hari menjelang berjalannya operasi , Icha tidur dengan lelapnya. Kemudian ia terbangun dari tidurnya dengan menebar senyum kepada ibu, ayah dan aku yang sedang berada di situ. Icha memegang erat tangan ibu yang duduk di samping tempat tidurnya, lalu ia berkata Icha Sayang dan cinta Ibu, Ayah dan Kaka dengan nada suara yang parau. Seketika pegangan erat Icha melemah dan matanya tertutup. Ayah dan Ibu panik akupun demikian, ibu menggerak-gerakkan badan Icha sambil memanggil-manggil namanya “ichaa..! Annisa…! Annisa Azzahra…! Dengan suara lirih dan air mata yang terus mengalir dipipi ibu. Ayah segera berlari untuk memangil dokter.
Aku pun tak tahan menehan air mata yang mengalir dengan derasnya. Meskipun dokter berusaha untuk mengembalikan detak jantungnya. Namun Alloh telah menentukan ajalnya. Kini Annisa telah pergi untuk selamanya.
Seseorang yang kami cinta, yang kami sayang walau dengan kondisi fisik dan mental yang terbelakang kini telah tiada. Kami hanya bisa mengenang senyum manis dan hangatnya serta barang-barang peninggalan Icha.
Selamat jalan adikku Icha, Annsia Azzahra. Semoga engkau mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya.




                                                 Karya : Faisal Abriansyah (Selasa, 12 Juni 2012)

Tak Ada Keadialan di Masa Penjajahan


Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil.
Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan
                Dalam perjalan saya kemarin tepatnya hari Minggu, 10 Juni 2012 saya mengunjungi Galeri Nasiaonal Indonesia di Jln Medan Merdeka Timur, Jakarta . Kebutulan dalam minggu ini, ada acara pameran ukisan moden hasil karya Raden Saleh. Beliau adalah seniman modern yang malang melintang berkarya di Eropa khususnya di Belanda, Jerman, dan Perancis kemudian kembali ke Indonesia. Beliau juga adalah seorang keturanan  bangsawan dan masih bersaudara dengan Pangeran Diponegoro.
                Dari hasil karyanya, ada satu lukisan yang membuat saya tertarik, yaitu Lukisan dengan judul “Penangkapan Pengeran Diponegoro”. Berdasarkan  pemandu wisata yang menjelaskan bahwa lukisan dengan judul “Penangkapan Pengeran Diponegoro” ada dua versi , yaitu versi pelukis Belanda  Nicolaas Pieneman  dan versi Raden Saleh.
Dalam lukisan tersebut di gambarkan ada beberapa Penguasa Belanda(Kompeni) menemui Pangeran Diponegoro, akan tetapi Pangeran Diponegoro digambarkan sejajar dengan Orang-orang Belanda dan dengan posisi tegap yang menggambarkan bahwa Pangeran Diponegoro tidak takut kepada orang Belanda dan tetap tegar walaupun ingin ditangkap, inilah karyanya yang menjadi Masterpice.
     
       Dari lukisan tersebut saya teringat akan sejarah, batapa kejamnya Belanda menjajah bangsa Indonesia selama 3,5 abad atau tiga ratus lima puluh tahun. Banyak tindakan-tindakan yang tidak berprikemanusiaan yang terjadi, diantaranya Sistem Tanam Paksa  (Cultuurstelsel). Suatu system yang ditetapkan Pemerintah Belanda untuk memerintahkan rakyat Indonesia untuk menanam tanam-tanaman pokok seperti padi, jagung, ketela dan jarak. Kemudian hasil panen di jual kepeda pemerintah Belanda dengan harga yang tidak setimpal dengan persentasi 75% untuk Belanda dan untuk rakyat Indonesia 25 %. Selain itu setiap desa diwajibkan menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak.yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak. Bukan kah, hal-hal seperti demikian bukanlah suatu keadilan ?. 
               

        Tidak hanya  Cultuurstelsel atau Tanam Paksa saja, yang menunjukan suatu tindakan ketidakadilan terhadap bangsa Indonesia oleh Belanda. Tetapi juga ada suatu sistem yang diberlakukan pemerintahan Belanda dibidang pendidikan pada masa itu. Pemerintahan Belanda hanya memperbolehkan orang-orang tertentu yang dapat mengenyam pendidikan seperti anak bangsawan, juragan tanah, dan  orang-orang yang berderajat tinggi lainnya, sedangkan orang biasa dan orang yang kelas ekonomi kebawah tidak bisa mengenyam pendidikan. Mereka hanya dijadikan budak dan dipandang sebelah mata.
         Raden Saleh  adalah salah satu orang Indonesia yang beruntung dapat menhgenyam pendidikan karena beliau adalah seorang anak keturunan Bangsawan. Bupati terkenal dan salah seorang nenek moyangnya mungkin berasal dari Arab seperti ditunjukan oleh gelar  Syarief yang tertera dalam nama lengkapnya: Raden Saleh Syarief Bustaman. Pada sebagian masa kanak-kanaknya Raden Saleh diasuh oleh pamannya, Raden Adipati Sosrohadimenggolo, Bupati Terboyo, Semarang. Ayahnya ialah Sayid Bin Alwi Bin Awal dan ibunya Raden Ayu Sarief Husen Bin Alwi Bin Awal

             Beliau mengenyam pendidikan seni modern di negeri Belanda, setelah itu  ia berkelana di daratan Eropa hampir selama 22 tahun dengan mengahasilkan karya yang mengagumkan. Kemudian beliau merasa cukup untuk berkelana di negeri orang, akhirnya beliau kembali ke tanah kelahirannya yaitu Indonesia. Di Negeri sendiri pun tidak kalah dengan negeri ornag lain, beliau menghasilkan karya-karya yang mengagumkan. Salah satunya lukisan “Penangkapan Pangeran Diponegoro” yang menjadi masterpiece-nya.


            Itulah masa-masa penjajahan, dijaman masa itu keadilan belum dapat dirasakan oleh bangsa ini. Akibat kekejaman dan kerakusan bangsa Lain yang menjajah negeri ini. Sekarang bangsa ini telah bebas dari penjajahan bangsa lain. Semoga keadilan dapat kita rasakan karena keadailan adalah milik bersama, sebagaimana yang tertera pada dasar negera kita Pancasila yaitu Keadilan Bagi Seluruh Rakyat  Indonesia (sila ke-4).

Senin, 11 Juni 2012

Mereka yang Berbuat Kami yang Merasakan Penderitaan Ini.


          Mungkin saat ini hidup kita tidak lepas dari masalah ekonomi, terutama uang. Uang sudah menjadi kebutuhan dalam sehari-hari, walaupun memang uang bukan segala-galanya tapi segala-galanya membutuhkan uang. Banyak orang yang melakukan pencurian, perampokan dan semua itu terpaksa dilakukan karena terlilit hal ekonomi. Dalam Negara kita atau bahkan semua Negara di dunia ini faktor dan hal utama yang selalu di permasalahkan adalah masalah ekonomi yang tidak pernah statis dan selalu naik turun, bahkan Negara-negara besar seperti Negara adikuasa Amerika serikat pun selalu mengalami inflasi.
Di Negara kita pun banyak rakyat yang menderita karena faktor ekonomi yang selalu mengalami inflasi, coba kita melihat ke bawah, rakyat kecil makin miskin, rakyat kaya makin kaya, dimana keadilan pemerintah kita?... janji palsu yang selalu mereka umbar-umbar kepada rakyat-rakyat kecil yang kurang berpendidikan yang tidak tahu menahu dan selalu di bodohi oleh pemerintah kita. Dan dimana keadilan? . koruptor merajalela dan semakin merajalela.
         Rakyat kecil yang makin merasakan penderitaan semakin lama merajalela di bawah sana sedangkan para pejabat-pejabat tinggi, koruptor dan mafia pajak tertawa diatas penderetiaan rakyatnya sendiri. Dan sekali lagi kita tanyakan, dimana keadilan dan kepedulian Negara kita?? bahkan Hak Asasi Manusia di Indonesia pun patut kita pertanyakan. Keadilan di Negara ini mungkin harus kita beli, entah kita harus menyalahkan apa dan siapa, tapi kita harus selalu ingat apapun yag kita lakukan tuhan selalu melihat.
         Negara kita penuh dengan sumber daya alam, tapi mengapa semua nya itu dikelola oleh semua orang asing, rakyat Indonesia mengapa hanya jadi buruh di Negara kita sendiri ? banyak rakyat Indonesia mengalami hal seperti ini, bahkan sepertiga rakyat Indonesia menderita karena hal ini. Mengapa keadilan di Negara ini sulit untuk dicari entah kepada siapa lagi rakyat harus mengadu batin ini,pemerintah pun berbuat semena-mena. Banyak penderitaan dan ketidakadilan di Negara ini yang mungkin harus diperbaiki dan di tata ulang. Kejanggalan kejanggalan di Negara ini yang banyak menimbulkan kontroversi terhadap Negara-negara lain. Yang patut di pertanyakan adalah dimana janji para pejabat pemerintah yang selama ini mereka janjikan ? dimana perubahan dan perbaikan yang dijanjikan  untuk Negara ini ?. Bukan perbaikan tapi penurunan yang ada.
           
Meraka malah melakukan korupsi, menggelapakan uang Negara dengan jumlah yang tidak sedikit, miliyaran bahkan triliunan. Uang Negara sama dengan uang rakyat. Mulai dari pejabat pemerintah pusat, daerah bahkan sampai ornag yang bertugas sebagai penyidik korupsi pun menjadi koruptor. Seperti yang kita tahu, perekonomian di Negara ini tidaklah stabil, sudah tahu begitu malah diperparah dengan marajalelanya.
Kebijakan-kibijakan yang di buat pemerintah terkadang membawa derita untuk rakyat, contohnya konversi minyak tanah ke gas. Rakyat telah terbisa mengkonsumsi minyak tanah sebagai bahan bakar, tetapi masyakat diharuskan mengganti bahan bakar dengan gas. Dalam Rp. 15.000/tabung 3kg yang dirasakan mahal oleh masyarakat disbanding minyak tanah yang Rp 7000/ liter. Kemudian masyarakat yang masih awan terhadap penggunaan kompor gas, dengan berbagai alansan seperti takut meledak, harga kompor gas yang mahal dll.

Penderitaan lain  yang dirasakan masyarakat ialah mahalnya mengenyam pendidikan. Kian tahun biaya pendidikan semakin lama semakin mahal, rakyat menengah kebawah sangat sulit untuk mendapatkan fasilitas pendidikan dikarenkan biaya pendidikan semakin mahal. Terlebih lagi bagi masyaraktat pedalaman dan masyartakat di daerah perbatasan.
Yang menjadi pertanyaan adalah, Dimana anggaran yang  disediakan pemerintah untuk bidang pendidikan ? mengapa tidak menyediakan pendidiakan murah terlebih lagi gratis? Bukannya dengan perkembangan suatu Negara di pengaruhi dengan kualitas pendidikan yang baik?.  Semua masih menjadi tanda tannya besar dan akan kan rakyat akan merasakan penderitaan ini selamanya?. 

Rabu, 06 Juni 2012

Pandangan Hidup Penentu Hidup Anda


Tema : Manusia dan Pandangan Hidup

Sebelum membahas lebih jauh, saya bahas tentang Pengertian Pandangan Hidup terlebih dahulu. Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup. Sumber : elearning.gunadarma.ac.id/.../bab8-manusia_dan_pandangan_hidup

Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.    Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.    Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara.
3.    Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Pandangan Hidup setiap manusia pasti berbeda-beda, tergantung bagaimana pola berfikir setiap individu itu sendiri. Pandangan hidup dapat menentukan jalan hidup seseorang. Apakah ia akan menjadi orang yang sukses atau biasa-biasa saja?. Seseorang dapat menjadi sukses atau biasa-biasa saja dapat ditentukan dengan pandangan hidupnya.

Pandangan hidup seperti apa yang dapat menjadikan seseorang sukses?. Suatu pandangan hidup yang berpandangan bahwa hidup ini hanya sekali dan ajal tiada satu  pun yang mengetahuinya. Maka dari pada itu ia memanfaatkan sebaik mungkin waktu-waktu yang dimilikinya, sebulum ajal datang menjemputnya.
               
Akan tetapi tidak cukup hanya itu saja, diperlukan juga hal-hal berikut :


1.  Menghayati

Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandanganhidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat danbenar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya,yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itusendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisahal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggaplebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.

2. Meyakini
        Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.


3. Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaalnya. Sedangkan perwujudan manfaatmengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujuddi masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat.

4. Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan din pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu dan atau mayalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena kemungkinan merasakan bahwa dalam berpandangan hidup itu dia telah mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia pasti akan mengadakan suatu respon entah respon itu berwujud tindakan atau lainnya.

                                                       >>Semoga Bermanfaat<<